Sebuah perusahaan swasta yang terdiri dari para mantan astronot NASA dan ilmuwan Amerika Serikat berencana untuk membangun dan meluncurkan teleskop ruang angkasa sendiri, untuk melacak asteroid-asteroid berbahaya dan melindungi Bumi.
Proyek yang dibuat B612 Foundation itu akan meluncurkan “misi ruang angkasa swasta pertama yang disebut SENTINEL, sebuah teleskop ruang angkasa yang ditempatkan di orbit yang mengelilingi matahari.”
Yayasan itu dipimpin Ed Lu, seorang mantan astronot NASA yang terbang denganpesawat ruang angkasa AS dan pesawat milik Rusia, Soyuz. Lu juga pernah bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Lu mengatakan bahwa proyek tersebut akan memperluas pengetahuan tentang asteroid dan melindungi penduduk Bumi dari benda angkasa berbahaya dekat Bumi, yang ditemukan NASA 24 jam sehari.
"Orbit-orbit di sistem tata surya tempat Bumi berada dipenuhi dengan setengah juta asteroid yang lebih besar benda angkasa yang menghantam Tunguska (di Rusia, pada 30 Juni 1908),” kata Lu dalam sebuah pernyataan.
“Namun kita telah mengidentifikasi dan memetakan hanya sekitar satu persen dari sekian banyak asteroid tersebut yang berpotensi bahaya.”
Sentinel diperkirakan akan diluncurkan sekitar 2017 dan 2018 dalam sebuah misi lima tahun, yang mungkin akan diluncurkan dengan menggunakan roket milik perusahaan Amerika Serikat, SpaceX, yang pada baru-baru ini mengirimkan pesawat kargonya ke ISS dan telah kembali.
Dalam jangka waktu tersebut, teleskop itu akan “mencari dan melacak setengah juta asteroid yang ada di dekat bumi, menciptakan sebuah peta dinamis yang akan memberikan cetak biru bagi eksplorasi sistem tata surya kita di masa mendatang, serta melindungi masa depan manusia yang ada di bumi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar